Gold prospecting yang dimaksudkan dalam
hal ini adalah mendeteksi cebakan atau vein berdasarkan atas singkapan batuan
yang didapatkan di permukaan.
Dalam melakukan kegiatan di lapangan, para
prospektor biasanya menggunakan peralatan dan aksesoris seperti geologis, antara
lain : palu geologi, pahat, kompas geologi, loupe, alat GPS, safety glasses,
sarung tangan, senter, pisau stainless, micro pan (Menado="tibe"), magnet,
kantong sample, dll. Palu geolologi dan pahat untuk memecah batuan dan pecahan
batuan tersebut lantas diperiksa dengan loupe, apabila dirasa perlu dapat
diambil dan dipergunakan sebagai sample yang disimpan dalam kantong sample.
Kantong sample harus diberi label dan daftar tertulis atas lokasi agar mudah
diingat. Safety glasses digunakan untuk melindungi mata ketika memecah batu
untuk diambil sebagai sample. Pisau stainless steel memiliki kekerasan 6,5 pada
skala Moh's untuk menguji tingkat kekerasan batuan sample. Micro pan digunakan
sebagai alat konsentrator manual untuk memisahkan emas halus dari tepung batuan.
Magnet digunakan untuk menguji sifat ferromagnetic mineral. Sedangkan kompas geologi dan GPS untuk mengetahui informasi
tentang trek dan posisi.
Sample batuan diusahakan diambil dalam keadaan
kering sebesar genggaman tangan (hand speciemen). Namun untuk tujuan khusus
dapat diambil dalam ukuran yang lebih besar dalam jumlah yang lebih banyak.
Untuk kepentingan pendataan, setiap pengambilan sample batuan harus disertai
catatan yang berisi kode, nomor urutan lokasi, tempat dan tanggal penggambilan.
Bila memungkinkan, pada permukaan batuan sample dituliskan juga kode dan
nomornya batuan sample. Itulah sebabnya, pengambilan batuan sample disarankan
diambil dari singkapan yang ditemukan dalam keadaan kering. Batuan sample ini
selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan analisa laboratorium.
Selain terampil memanfaatkan peralatan, ketika dilapangan
prospektor juga harus jeli mengamati singkapan batuan yang mengindikasikan
keberadaan vein, antara lain :
Batuan Nat, yaitu batuan yang tersusun
berbaris. Batuan ini sebelumnya tertanam dalam tanah, akibat erosi yang mengikis
tanah membuat batuannya terekspose.
Sebaran kerikil kuarsa, sama halnya batuan nat,
bebatuan ini sebelumnya tertanam dalam tanah, batuannya terekpose di permukaan
akibat erosi yang mengikis tanah.
Batuan profile, bagian batuan vein yang
nampak dipermukaan. Batuan ini umumnya memiliki ciri-ciri seperti terdapat
kuarsa, pyrite, calcopyrite, terlihat urat / jalur, dll.
Clay. Selain mengamati warna dan kepekatannya, dengan
mencucinya akan diperoleh material ikutannya seperti batuan kerikil, pasir
kuarsa, atau pyrite. Periksa juga batuan yang mengapit di kanan kirinya.
Langkah lanjutan yang biasa dilakukan untuk mengetahui apakah potensi yang ada
layak untuk ditambang atau tidak, antara lain :
-
Pengeboran ( Drilling )
-
Menggunakan Gold Detector.
-
Trenching,
-
Sampling and AssayingGold DetectorGold detector merupakan alat yang sangat membantu kegiatan bagi para prospector di lapangan, Cara kerja alat ini hampir sama dengan metal detector, namun sensifitas sensornya dibatasi hanya beberapa jenis logam saja atau bahkan hanya mendeteksi emas saja. Sedangkan Metal detektor akan merespon semua jenis bahan konduktif atau magnetis. Di pasaran banyak ditawarkan berbagai merk dan type gold detector, dengan berbagai macam fitur dan radius jangkauan kedalaman dan keluasan. Untuk itu perlu dipahami, jenis dan karakter gold detector yang akan dipakai.Secara umum gold detector ada dua jenis berdasarkan karakter dan penggunaanya :
-
Untuk mendeteksi emas nuggets. Jenis alat ini secara umum memiliki sensor berbentuk piringan yang disebut COIL. Contoh : MineLab GPX5000, X-Terra 705, Fisher F75, Excalibur II 10, Nokta GoldenKingPlus, dll.
-
Untuk mendeteksi vein, pada jenis ini biasanya memiliki antena yang ditanam di tanah. Contoh : MidasTouch, VR 1000B, dll.
Tips menggunakan Gold Detector :
-
Sebelum mulai mengoperasionalkan gold detector, pastikan baca buku manualnya terlebih dahulu karena tiap-tiap produsen menetapkan prosedur kerja yang berbeda terhadap produknya.
-
Setelah memeriksa kondisi baterai, aktifkan dan biarkan selama 10-15 menit untuk menstabilkan baterai.
-
Pilih TUNING outomatis bila tersedia fitur ini, bila tidak ada mulailah dengan tingkat sensivitas setengahnya. Baru kemudian diatur lebih rendah atau lebih tinggi sesuai kondisi lapangan.
-
Headphone harus selalu dipakai dan lakukan uji coba dengan berbagai sasaran untuk mempelajari respon audio terhadap berbagai sasaran, karena sinyal audio yang dihasilkan biasanya bervariasi sesuai dengan jenis sasaran. Dengan pengalaman lapangan, respon audio dari berbagai sasaran akan menjadi akrab sehingga identifikasi akan lebih mudah.
-
Perhatikan kondisi tanah, tanah yang kaya kandungan mineral dan basah sangat mempengaruhi kinerja alat. Tanah yang basah, dan banyaknya mineral yang bersifat konduktif dan magnetis (umumnya mineral oksida besi) di tanah dapat menggangu sensifitas detector sehingga hasilnya tidak optimum.
Trenching yaitu membuat paritan untuk melihat
keberadaan dan arah sebaran cebakan serta pengambilan sampling dengan menggunakan
alat berat.
Penggunaan alat berat yang sering dipakai untuk membuat paritan
yaitu beckhoe (Backhoe Trenches). Kelebihan penggunaan backhoes antara lain
sangat mobile, cepat, dan dapat menggali tanah cukup keras. Selain itu backhoe
sangat fleksibel untuk pengambilan sampel yang relatif dangkal, hingga sekitar 6
meter (20-ft)
Pada saat menjalankan program pengambilan sampel dengan beckhoe,
tanah harus cukup kering dan stabil. Setelah paritan dibuka, sample jalur
diambil dengan tangan atau pengambilan sampel massal dapat dilakukan menggunakan
backhoe dengan mengambil semua materi dari penggalian.
Saat pengambilan sample menggunakan backhoe atau peralatan
mekanis lainnya, hindari kemungkinan terjadinya kontaminasi terhadap sample dari
bahan bakar dan pelumas, karena hal ini akan mengurangi nilai sample.
SAMPLING DAN ASSAYING
Sebelum dilakukan proses
pengolahan emas dalam sekala ekonomi tentu diperlukan langkah
praproduksi melalui kajian yang mendalam dari berbagai aspek. Salah
satu kajian yang perlu dilakukan yaitu kegiatan pengambilan sampling
dan pengujian kandungan mineral dari bijih / batuan yang akan
diolah.
Saat ini, tersedia banyak pilihan yang canggih untuk
menganalisa sampel batuan dan mineral. Tergantung pada hasil yang
diperlukan, teknik seperti polarized cahaya dan elektron mikroskopi;
difraksi x-ray, dan analisis kimia menggunakan berbagai metode
spectrometric.
Polarizing mikroskopi adalah metode terbaik untuk
mengidentifikasi dan memeriksa mineral. Dengan metode ini dapat diketahui
informasi mengenai tekstur, struktur dan mineralogi dari sampel. Ini adalah
informasi yang digunakan selama pertambangan dan pencarian. Selain itu dapat
pula menggunakan metode assaying, yaitu analisis kimia untuk mengetahui
kandungan emas atau mineral dari sampel batuan. Untuk mendapatkan analisa
yang detail perlu menggunakan teknik analisis terbaru seperti Fire Assay,
Atomic Absorption Spectrometry (AAS) , Induced Coupled Plasma (IC ),
dan massa spectrometry.
Di bawah ini dijelaskan metode pengujian kandungan emas
secara simple dan murah, namun memiliki sensifitas yang cukup
memadai, yaitu menggunakan Aqua Regia.
Untuk menguji kandungan emas dalam
biji / batuan sbb. :
-
Batuan sample dihaluskan hingga #200 mesh, dibutuhkan sample dari pit untuk grade control sebanyak 50 gr sedangkan sample dari process plant yang berupa konsentrat sebanyak 20 gr.
-
Dengan menggunakan gelas ukur, buat Aqua Regia yaitu campuran 3 bagian HCL ( atau 4 bagian Muriatic Acid ) ditambah 1 bagian HNO3, sebanyak 4 s/d 5 kali volume batuan sample. ( 4 s/d 5 ml Aqua Regia per gram material ).
-
Siapkan aquadest dalam labu erlenmeyer.
-
Tuang dengan hati-hati Agua Regia ke dalam labu erlenmeyer yang berisi aquadest . Komposisi aquadest dengan Aqua Regia adalah 1 : 1, tujuannya agar Aqua Regia tidak terlalu bau namun masih cukup reaktif.
-
Panaskan Aqua Regia dengan suhu antara 85 s/d 90 0C.
-
Masukkan sedikit demi sedikit batuan yang telah dihaluskan tadi ke dalam Aqua Regia sambil amati reaksi yang muncul dan biarkan minimal 30 menit. Reaksi pelarutan emas dengan aqua regia :
Au + 3HNO3 + 4HCl = HAuCl4 + 3NO2 + 3H2O -
Setelah didinginkan, saring untuk memisahkan larutan Aqua Regia dengan endapan.
-
Untuk menguji ada tidaknya kandungan emas, diteteskan Premixed® ( dapat dibuat sendiri dengan menggunakan 5% Stannous Chloride / Tin Chloride ( SnCl2 ) yang dilarutkan dengan 95% HCL ) pada endapan hasil penyaringan, bila berwarna ungu ( disebut Purple of Cassius ) berarti ada emasnya. Stannous Chloride ( SnCl2 ) merupakan reagen untuk mengetes emas yang sangat sensitif, dan mampu mendeteksi hingga 10 ppb.
-
Untuk menetralkan residu HNO, tambahkan Urea [ CO(NH2)2 ] ke dalam Aqua Regia yang telah disaring, reaksinya :
6 HNO3 + 5CO(NH2 ) 2 = 8N2 + 5CO2 + 13H2O
Caranya masukkan Urea sedikit demi sedikit sampai reaksi gelembung putihnya habis. Dari reaksi ini akan membuat asam nitrat menjadi netral dan kondisi pH berubah dari 0,1 menjadi pH 1,0. -
Masukkan Natrium Bisulphite dan amati reaksinya. Secara teori, setiap satu gram emas membutuhkan 1,89 gram Natrium Bisulphite. Namun, harus ditambahkan lebih banyak, sekitar 1,5 kali lagi.
2HAuCl 4 + 2NaHSO3 = 2Au + 4HCl + Na2 SO4 + SO2
Tunggu sekitar 30 menit, bila ada Presipitat ( endapan lumpur ) warna hitam kecoklatan, buang larutannya hingga tersisa Presipitat saja dengan cara disaring lalu dibilas dengan destilled water. Reagen alternatif untuk mengganti Natrium Bisulphite adalah Sodium Metabisulfide ( SMB ), Oxalic Acid, belerang, zinc, Sulphur Dioxide atau Copperas ( Ferrous Sulphate ). -
Selanjutnya untuk membersihkan residu AgCl, tuang larutan amonia ( 30 ml Aqua Amonia dilarutkan dalam 100 ml air ) perlahan-lahan ke Presipitat sampai pH 8. Anda akan mendapatkan endapan yang disebut Gold Fulminating. Hati-hati dengan fulminan, jangan sampai kering karena Highly Explosive, Bahaya!
-
Cuci Presipitat dengan distilled water untuk menghilangkan kelebihan amonia. Cuci beberapa kali hingga mendekati pH 7.
-
Presipitat hasil bilasan tinggal dilebur untuk membentuk bullion emas.sumber : www.mineraltambang.com
-
saya minta petunjuk menambang emas tradisional yg modalnya kecil &menguntung kan
BalasHapusMohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...
BalasHapusKami menjual aneka Kapur :
- Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
- Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
- Zeolite .
- Bentonite .
- Dolomite dll.
Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.
Tank you
BalasHapus